Senin, 30 Maret 2009

Andai Aku Menjadi Pasukan Awan


Melihat awan yang hitam sedang bersiap menurunkan pasukannya untuk menghantam bumi, siang tadi, tak tau mengapa lamunanku bersemangat sekali untuk melanjutkan hal tersebut.
Awan hitam itu memerintahkan pasukannya lewat sebuah gendrang perang, genderang yang dapat berbunyi dengan hebatnya jika sang awan benar-benar marah. Sayapun menduga dalam hati, "Selang beberapa menit saja genderang itu pasti sudah berbunyi."
Sesuai dengan dugaan saya, sang awan langsung membunyikan gendrerang perangnya,dan pasukan awanpun mulai turun dengan semangatnya. Semangat yang sangat jelas terdengar lewat suara-suara mereka untuk segera menghantam bumi. Dengan gagahnya mereka melawan terpaan angin yang kencang.
Karna semangat itu mereka bisa melewati terpaan tersebut.
Sesampainya di hadapan bumi, lewat jumlah mereka yang takterhitung banyaknya, para pasukanpun dengan segera menghantam bumi dengan kerasnya.
Sehabis menghantam bumi, mereka langsung meleburkan dirinya untuk masuk kedalam perut bumi dan mengobati luka-luka bumi dari dalam. "Sungguh dahsyat pasukan awan tersebut. Terlihat sangat jahat tetapi mempunyai niat yang tulus didalam hatinya,bumipun menyadari telah membuat hewan menderita lewat tanah tandus,dan pepohonannya yang kering karna telah menampung manusia. Dirinya langsung memperbaiki sedikit kesalahan dengan menghijaukan kembali pepohonan." ucap hati ini dalam lamunanya.
Wangi tanah,hijau daun,dan nyanyian gembira dari burung-burung di udara, akhirnya menyadarkan aku segera untuk kembali mencatat dan memperhatikan mata kuliah pengantar ilmu ekonomi yang sedang aku ikuti.
Sambil mencatat, akupun melanjutkan sedikit lamunan terakhirku. "Andai saja aku bisa menjadi pasukan awan untuk menyadarkan manusia agar tidak melihat sesuatu dari sifat,melaikan melihat sesuatu dari apa yang sifat itu lakukan untuknya."

Sabtu, 28 Maret 2009

"kotoran" Dalam Persahabatan


Mengapa masih ada saja segelintir manusia yang melihat sesuatu dari penampilan saja?, termasuk dalam hal bersahabat.
Pertanyaan itu terus berada dipikiran aku,ketika aku sedang berada ditengah-tengah sahabat.
Teman remaja,dewasa,bahkan sampai orang tua sayapun,masih saja menilai sesuatu dari penampilan.
Sayapun terheran-heran dengan pemikiran mereka. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kesan pertama sangat berpengaruh terhadap sebuah perkenalan.
Akan tetapi,bukankah penampilan tidak menjamin sifat seseorang dalam berteman?
Jika benar,mengapa masih ada saja penilaian penampilan?,mennggappa..,masih ada saja ada kata pantas dan tidak pantas dalam berteman?
Menurut pengalaman saya,terkadang teman yang berpenampilan sederhana, memiliki sifat yang sangat-sangat baik dalam bersahabat,dibandingkan dengan yang berpenampilan mewah. Ini disebabkan,teman saya yang memiliki penampilan mewah ternyata memnganggap saya "sahabat".
Saya sangat sedih jika sahabat hanya melihat penampilan saja,karna itu semua hanya menambah "kotoran" dalam berteman.

Jumat, 27 Maret 2009

Dendeng Cap Kepala Sapi Mengandung Babi


JAKARTA (27/03)-Dendeng,mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Makanan dari Jawa Barat yang berbahan dasar sapi ini sangat gurih dan enak.
Akan tetapi baru-baru ini di Bandung,Jawa Barat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sebuah fakta mengejutkan. Sebuah produk dengan cap kepala sapi yang pada kemasannya bertuliskan halal,ditemukan memproduksi dendeng tersebut dengan bahan dasar daging babi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan produk tersebut tidak terdaftar dalam daftar makanan berlebel halal dari MUI.
Dalam negara yang mayoritas penduduknya beragama islam ini masih ada saja segelintir orang yang menghalalkan cara tersebut demi mendapatkan keuntungan lebih. Masyarakatpun diminta lebih teliti lagi dalam membeli suatu makanan.
Cara untuk membedakan dendeng yang berbahan dasar sapi dengan dendeng berbahan dasi babi adalah :
1. Jika digoreng,bunyi gemercik minyak dendeng babi lebih nyaring sedangkan dendeng sapi tidak nyaring. Hal ini disebabkan daging babi mengandung banyak kadar air.
2. Warna daging babi setelah digoreng berwarna kemerahan, sedangkan daging sapi berwarna kecoklatan.

Selasa, 24 Maret 2009

Kehidupan Seorang Pedagang di Jakarta


JAKARTA (25/03)-Jakarta adalah sebuah ibukota negara Indonesia. Seluruh aspek terpusat didalam kota tersebut, sehingga banyak masyarakat dari daerah atau pulau lain berlomba-lomba mencaci peruntungan nasib.
Jakarta tak seindah yang aku bayangkan. Mungkin kalamiat tersebut tepat untuk menggambaran suasana hati dari seorang lelaki yang berprofesi sebagai pedagang mie instan dan minuman hangat keliling.
Bapak atang,biasa lelaki tersebut disapa. Lelaki yang mempunyai keluarga dan dua orang anak ini merupakan salah satu orang yang mencoba mengadu peruntungan di Jakarta. Dirinya telah 15 tahun merantau kejakarta akan tetapi dirinya belum merasakan penghidupan yang layak.
Dalam 3 tahun terakhir ini setiap hari menjelang malam bapak atang telah berjualan mie instan dan minuman hangat. Hal tersebut dilakukannya demi menyekolahkan anak keduanya.
Istiri bapak atang yang membuka toko kelontong di kampung halamanmya, Tasik, Jawa Barat. Membuat lelaki tersebut rindu akan kampung halaman. Akan tetapi apa daya kebutuhan ekonomi memaksanya untuk tetap mencari pekerjaan di Jakarta.

Pertanyaan Untuk Parpol


Betapa bangganya para parpol ketika sedang menggelar kampanye terbukanya pada kota di Indonesia. Dalam kampanye tersebut tak sedikit parpol yang memberitahukan kepada masyarakat tentang keberhasilan mereka dalam memimpin negeri ini.
Ada beberapa parpol dengan mudahnya mengakui keberhasilan swasembada beras berkat usaha keras dari menteri yang berasal dari partai mereka. Pertanyaannya adalah, bukankah semua itu bisa terlaksana dengan baik akibat usaha dan kerja keras dari para petani yang selama bertahun-tahun berusaha mewujudkan impian tersebut?
Ada pula parpol dengan bangganya memberitahu kepada masyarakat,berkat pemimpinnya harga bensin turun sebayak 3x.
Ada 2 pertanyaan untuknya.
1. Dimanakah mereka ketika harga bensin naik?
2. Apakah harga tersebut sudah turun seutuhnya?
Selain itu ada juga parpol yang mengaku beberapa sekolah di indonesia telah "gratis" sampai tingkat SMP akibat dari kebijakan yang dibuat oleh mentrinya.
Pertanyaan untuk parpol tersebut adalah apakah benar sekolah sudah benar-benar gratis?
Semua pertanyaan diatas mungkin hanya bisa dijawab dan diketahui oleh masing-masing pihak yang bersangkutan.

Senin, 23 Maret 2009

PAN SERTAKAN ANAK DALAM KAMPANYE


JAKARTA (23/03)-Partai Amanat Nasional (PAN) yang menggelar kampanye terbuka di Lapangan Blok S,Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, Sabtu(21/03). Terlihat menyertakan anak dibawah umur dalam kampanyenya.
Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Pasal 15 tentang perlindungan dan penyalah gunaan anak tidak membuat partai yang berlambang matahari tersebut untuk takut. Hal ini terbukti dengan adanya sejumlah anak yang belum mempunyai hak pilih dan dilibatkan dalam kampanye bersama ratusan simpatisan.
Sesuai Pasal 84 ayat (2) Undang-Undang No.10 tahun 2008 dengan tegas menyebutkan, dalam pelaksanaan kampanye dilarang mengikut sertakan pegawai pemerintah dan warga indonesia yang tidak memiliki hak pilih. Jika PAN bersalah maka yang bersangkutan bisa dikenakan kurungan penjara minimal 3 bulan atau denda minimal Rp 30juta.
Dalam acara yang tidak dihadiri Ketua Umum PAN, Sutrisno Bahir, serta beragendakan orasi politik dari Caleg DPR RI dan hiburan musik,beberapa simpatisan terlihat menikmati acara tersebut, termasuk didalamnya anak dibawah umur.

Minggu, 22 Maret 2009

Turun Hujan,PAN Kurang Simpatisan


JAKARTA(22/03)-Hujan yang mengguyur Jakarta,menjadi hambatan bagi Partai Amanat Nasional (PAN) yang menggelar kampanye terbuka di Lapangan Blok-S, Jakarta Selatan,Sabtu (21/03/2009).
Ribuan massa yang telah berkumpul sejak pukul 13:00WIB,sebagian diantaranya membubarkan diri dengan alasan hujan serta basah dan lunturnya baju mereka. Akibatnya kampanye hanya di ikuti oleh ratusan simpatisan yang tersisa.
Kampanye yang semula dijadwalkan mulai pada pukul 13:00WIB dan baru dimulai pada pukul 14:00WIB tersebut tidak dihadiri oleh Ketua Umum PAN Sutrisno Bahir.
Kampanye pada hari itu beragendakan orasi politik dari para Caleg DPR DKI Jakarta dan suguhan musik untuk masyarakat. Kampanyepun hanya dilihat dan dinikmati oleh simpatisan dari pinggir sebab lapangan menjadi becek akibat hujan.
Dalam orasi politik tersebut para Caleg menyuarakan VISI dan MISI mereka masing-masing jika terpilih menjadi anggota Dewan. Salah satunya adalah Dra. Suhartati Suharso,Caleg dengan nomor urut 5 untuk DPR RI 2009 tersebut mengatakan, dirinya akan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) semaksimal mungkin. Dengan memanfaatkan SDA dan SDM secara maksimal maka rakyat Indonesia bisa makmur dan tidak lagi dibebankan dengan tagihan listrik,air,dan pajak,karna semua itu sudah tertutupi oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Perekonomian Indonesia sedang stabil untuk saat ini,akan tetapi harusnya bisa lebih baik lagi dengan memanfaatkan SDA agar tidak lagi dikuasai Negara Asing". Jelasnya lebih lanjut dalam wawancara tekait dengan orasi tersebut.
Dalam peraturan kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),anak kecil dilarang mengikuti kegiatan pemilu termasuk kampanye. Akan tetapi kenyataannya masih terdapat anak kecil yang mengikuti kampanye terbuka yang dilakukan oleh PAN.